Minggu, 22 Juli 2018

LEMBAR KERJA ADMINISTRASI SERVER

1. Pengertian Samba
Samba adalah program yang dapat menjembatani kompleksitas berbagai platform system operasi Linux (UNIX) dengan mesin Windows yang dijalankan dalam suatu jaringan komputer. Samba merupakan aplikasi dari UNIX dan Linux, yang dikenal dengan SMB (Service Message Block) protocol. Banyak sistem operasi seperti Windows dan OS/2 yang menggunakan SMB untuk menciptakan jaringan client/server. Protokol Samba memungkinkan server Linux/UNIX untuk berkomunikasi dengan mesin client yang menggunakan OS Windows dalam satu jaringan. 
Samba adalah sebuah software yang bekerja di sistem operasi Linux, Unix dan Windows yang menggunakan protokol network smb (Server Message Block). Smb adalah sebuah protokol komunikasi data yang juga digunakan oleh Microsoft dan OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan client-server yang menyediakan sharing file dan printer serta tugas-tugas lainnya yang berhubungan.

2. Perbedaan SMBD dan NMBD
Sebenarnya Smaba disusun atas dua daemon, yaitu smbd dan nmbd.
Smbd adalah daemon yang secara nyata menangani servis sharing file sistem dan printer untuk klien. Pada saat sebuah klien melakukan autentikasi, smbd akan menduplikat dirinya, bagian asli akan kembali ke port 139 untuk mendengarkan permintaan baru dan bagian duplikat menangani koneksi terhadap klien. Dupikat ini juga mengubah ID user efektif nya dari root ke user yang terautentikasi. Duplikat ini berada di memory selama masih terkoneksi dengan klient
Daemon nmbd bertanggungjawab untuk menangani permintaan servername NetBIOS. Daemon nmbd akan merespon port 137, tidak seperti smbd, nmbd tidak membuat contoh dirinya untuk menangani setiap pertanyaan. Kedua daemon itu harus dijalankan agar samba server, dapat bekerja dengan baik.

3. Fungsi dari Samba
Menghubungkan antara mesin Linux (UNIX) dengan mesin Windows. Sebagai perangkat lunak cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan oleh samba software, mulai dari menjembatani sharing file, sharing device, PDC, firewall, DNS, DHCP, FTP, web server, sebagai gateway, mail server, proxy dan lain-lain. Fasilitas remote seperti telnet dan SSH tersedia. Salah satu keunggulan lainnya adalah adanya aplikasi pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis yaitu swat. Menempatkan mesin Linux/UNIX sebagai PDC (Primary Domain Controller) seperti yang dilakukan oleh NT dalam jaringan Windows.
Samba PDC (Primary Domain Controller) bertujuan sebagai komputer yang akan melakukan validasi user kepada setiap client yang akan bergabung dalam satu domain tertentu, dengan kata lain hanya user yang terdaftar yang diijinkan masuk ke domain tersebut dan mengakses semua fasilitas domain yang disediakan. Dapat berfungsi sebagai domain controller pada jaringan Microsoft Windows.

4. Keunggulan Samba
1. Gratis atau free
2. Tersedia untuk berbagai macam platform
3. Mudah dikonfigurasi oleh administrator
4. Sudah terhubung langsung dengan jaringan dan jarang ditemui masalah dalam penggunaannya di jaringan
5. Mudah dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan administrator
6. Dapat diandalkan karena jarang terjadi kesalahan, kecuali sever computer anda bermasalah dengan perangkat kerasnya.
7. Mempunyai performa yang maksimal.

5. Prinsip dan Cara Kerja Samba
Samba terdiri atas dua program yang berjalan di background: SMBD dan NMBD. Secara singkat dapat disebutkan bahwa SMBD adalah file server yang akan menghasilkan proses baru untuk setiap client yang aktif sementara NMBD bertugas mengkonversi nama komputer (NetBIOS) menjadi alamat IP sekaligus juga memantau share yang ada di jaringan. Kerja SMBD sendiri diatur melalui file konfigurasi /etc/samba/smb.conf. Dengan membuat file konfigurasi yang tepat, Samba dapat dijadikan file server, print server, domain controller, dan banyak fungsi lainnya.
Dengan berkembangnya TCP/IP, maka NT 4.0 menambahkan satu feature yang disebut Windows Socket (Winsock.dll). Gunanya agar protokol NetBEUI yang tidak bisa routing, bisa run-over protokol yang bisa routing seperti TCP/IP. Para pengguna Novell Netware mungkin familiar dengan istilah “IPX encapsulated with TCP/IP”. Itulah proses NetBEUI yang run over TCP/IP. Di sini letak keunggulan Samba, karena setiap proses RPC (Remote Procedure Call) membutuhkan satu protokol transport, maka setelah install protokol TCP/IP di Windows, kemudian jadikan IP address Samba sebagai WINS (Windows Internet Name Server) dari komputer itu, setelah itu Windows akan menganggap mesin LINUX kita sebagai Windows.
WINS itu sendiri tidak lain adalah NetBIOS Name Service (NBNS). Yang melakukan proses Name Resolution dan Browsing. Memang, WINS = NBNS, yang merupakan servis di mana NetBIOS Name di-resolve ke IP address, mirip seperti DNS (Domain Name Service) yang me-resolve IP address ke host name.

6. Konfigurasi Samba di Debian 7.0
1. Siapkan computer dengan OS XP yang nantinya akan menjadi client dan software VirtualPC dengan OS Debian 6 yang akan menjadi server samba.
2. Sebelum VirtualPC dihidupkan, aturlah network adapter VirtualPC Anda menggunakan setting bridge yang diarahkan ke eth0. Caranya adalah klik kanan pada tab Debian 6 lalu pilih Settings --> Hardware --> Network Adapter --> Bridged --> OK
3. Kemudian aturlah IP address pada computer fisik sesuai dengan skenario, yaitu 192.168.5.4
4. Hidupkan VirtualPC, lalu atur IP address sesuai skenario, yaitu 192.168.5.3
5. Lakukan uji coba koneksi dengan ping dari komputer fisik ke VirtualPC. Pastikan kedua PC tersambung sempurna.
6. Lakukan ping juga dari VirtualPC ke komputer fisik. Pastikan kedua PC saling terhubung.
7. Jika telah selesai menghubungkan computer fisik dengan VirtualPC. Langsung saja kita mulai instalasi samba server, langkah pertama adalah melakukan instalasi paket apt-get install samba-client swat
8. Jika dalam proses instalasi ada pertanyaan "Do you want to continue [Y/n]? " Ketiklah y lalu tekan enter
9. Dalam proses instalasi kita akan diminta untuk mengisikan workgroup, isikan saja workgroup sesuai keadaan yang ada.
10.Tunggu sampai proses instalasi selesai.

4. Konfigurasi Samba Server

11.   Buatlah sebuah folder (direktori), misal /home/tekaje/sharing. Caranya adalah masuklah dimana Anda akan membuat folder lalu buatlah folder dengan cara ketik mkdir sharing kemudian tekan enter. Lalu ubah mode direktori menjadi 777 dengan cara ketikkan perintah chmod –R 777 sharing dan tekan enter.
12.   Untuk mengakses folder samba, kita memerlukan user khusus. Untuk itu kita perlu membuat user samba. Caranya adalah ketikkan perintah useradd nama_user, karena disini saya menggunakan nama user siswa maka perintah yang dijalankan adalah useradd siswa lalu tekan enter. Setelah membuat user, kita juga harus membuat password caranya ketikkan smbpasswd –a siswa lalu enter. Kemudian masukkan password yang Anda inginkan.
13. Berikutnya kita siapkan konfigurasi sharing untuk direktori /home/tekaje/sharing. Untuk membuka file konfigurasinya adalah nano /etc/samba/smb.conf
14.   Setelah file terbuka, di akhir file tambahkan sintax berikut:
Untuk menyimpan file konfigurasi tekan Ctrl+o lalu untuk keluar tekan Ctrl+x
15.   Setelah selesai dengan file konfigurasi, restart lah samba dengan perintah /etc/init.d/samba restart
16.   Untuk menguji samba server bukalah file manager pada computer fisik, kemudian akses alamat \\192.168.5.3
17.   Saat kita diminta untuk memasukkan username dan password, isikan sesuai user yang telah dibuat pada awal tadi.
18.   Jika saat konfigurasi samba dalam file smb.conf tertulis writeable = no maka, saat kita membuat suatu file atau folder maka akan muncul pesan peringatan seperti dibawah ini.

5. Pengujian Samba Server

  Buka mycomputer pada computer Anda
  Selanjutnya ketikan IP Address server 
  Maka akan muncul permintaan login
  Login lah sesuai user dan password yang dibuat
Setelah berhasil login maka akan ada  tampilan seperti dibawah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar